Sebuah sekolah setingkat SMA di California, AS, Anaheim Union High School District, menerapkan cara baru mengatasi masalah kebiasaan siswa yang suka membolos. Bukannya dihukum, siswa yang sering membolos justru malah diberi ‘hadiah’ sebuah ponsel ber-GPS.
Tentu bukan hadiah dalam arti sebenarnya. Perangkat tersebut pada dasarnya hukuman, namun dinilai lebih mendidik ketimbang hukuman fisik atau mental secara langsung. Setiap siswa yang ketahuna membolos minimal empat kali dalam setahun akan dibekali alat tersebut. Mereka wajib melapor secara otomatis dengan menu yang ada di perangkat tersebut lima kali sehari, yakni saat berangkat ke sekolah, saat tiba di sekolah, saat makan siang, saat pulang sekolah, dan setiap jam 20.00 setiap hari.
“Idenya agar mereka tidak merasa dihukum, namun intervensi tersebut bisa membantu mereka memulai kebiasaan yang lebih baik dan selalu menuju ke sekolah,” kata Miller Sylvan, direktur AIM Truancy Solution, penyedia perangkat tersebut seperti dilansir situs web PC Magazine.
Tidak hanya harus melakukan absensi lima kali sehari, setiap siswa yang menjalani program tersebut juga akan mendapat telepon dari pembinanya setiap hari jika belum menjalankan kewajibannya itu. Pembina juga akan menelepon tiga kali dalam seminggu untuk memberikan konsultasi untuk memastikan program berjalan baik.
Untuk pengadaan solusi tersebut tidaklah murah. Satu buah alat butuh biaya 300 hingga 400 dollar AS. Biaya yang harus ditanggung setiap hari rata-rata juga mencapai 8 dollar AS per siswa selama program percontohan yang berlangsung selama enam minggu. Namun, saat ini semua biaya ditanggung pemerintah. Usaha tersebut juga tidak sia-sia karena tingkat kehadiran siswa naik dari rata-rata 77 persen menjadi 95 persen. Untuk diketahui saja, orangtua siswa di sana selama ini dapat dikenai denda hingga 2.000 dollar jika anaknya membolos.
sumber : http://melorot.blogspot.com/2011/02/siswa-pembolos-diberi-hadiah-ponsel-gps.html
Tentu bukan hadiah dalam arti sebenarnya. Perangkat tersebut pada dasarnya hukuman, namun dinilai lebih mendidik ketimbang hukuman fisik atau mental secara langsung. Setiap siswa yang ketahuna membolos minimal empat kali dalam setahun akan dibekali alat tersebut. Mereka wajib melapor secara otomatis dengan menu yang ada di perangkat tersebut lima kali sehari, yakni saat berangkat ke sekolah, saat tiba di sekolah, saat makan siang, saat pulang sekolah, dan setiap jam 20.00 setiap hari.
“Idenya agar mereka tidak merasa dihukum, namun intervensi tersebut bisa membantu mereka memulai kebiasaan yang lebih baik dan selalu menuju ke sekolah,” kata Miller Sylvan, direktur AIM Truancy Solution, penyedia perangkat tersebut seperti dilansir situs web PC Magazine.
Tidak hanya harus melakukan absensi lima kali sehari, setiap siswa yang menjalani program tersebut juga akan mendapat telepon dari pembinanya setiap hari jika belum menjalankan kewajibannya itu. Pembina juga akan menelepon tiga kali dalam seminggu untuk memberikan konsultasi untuk memastikan program berjalan baik.
Untuk pengadaan solusi tersebut tidaklah murah. Satu buah alat butuh biaya 300 hingga 400 dollar AS. Biaya yang harus ditanggung setiap hari rata-rata juga mencapai 8 dollar AS per siswa selama program percontohan yang berlangsung selama enam minggu. Namun, saat ini semua biaya ditanggung pemerintah. Usaha tersebut juga tidak sia-sia karena tingkat kehadiran siswa naik dari rata-rata 77 persen menjadi 95 persen. Untuk diketahui saja, orangtua siswa di sana selama ini dapat dikenai denda hingga 2.000 dollar jika anaknya membolos.
sumber : http://melorot.blogspot.com/2011/02/siswa-pembolos-diberi-hadiah-ponsel-gps.html
Social Links: