Nama Elizabeth Taylor tak bisa dilepaskan dari perputaran film Hollywood dari berbagai masa. Perempuan kelahiran 27 Februari 1932 ini selalu digambarkan sebagai sosok seksi, glamour, menggoda, lemah, dan memikat baik bagi media dan penggemarnya. Saat masa jayanya, ia dikenal sebagai perempuan paling cantik dan perempuan yang diinginkan oleh para pria.
“Saat meninggal, ia dikelilingi anak-anaknya—Michael Wilding, Christopher Wilding, Liza Todd dan Maria Burton,” kata publisis Taylor, Sally Morrison dalam pernyataan yang dikutip People, Rabu. Selain anak-anaknya, Taylor punya 10 cucu dan 4 cicit.
Taylor terakhir masuk rumah sakit Cedars-Sinai di Los Angeles kembali pada 11 Februari karena gangguan jantung dan masih berada di rumah sakit hingga dikabarkan meninggal.
Di penghujung hidupnya, Taylor sering mengalami gangguan kesehatan. Meski begitu, ia masih aktif berkampanye menyadarkan masyarakat atas bahaya penyakit AIDS.
Situs BBC mencatat, hidupnya yang penuh warna, film-film yang diperankannya, hingga kegiatan amalnya membuatnya tak henti jadi bahan berita sejak mulai terkenal di usia 12 tahun. Taylor lahir di London pada 1932.
Kariernya di Hollywood mencapai puncak di tahun 1950-an dan 1960-an dengan 4 nominasi Oscar selama 4 tahun berturut-turut dari 1958 hingga 1961.
Taylor gagal di 3 nominasi pertamanya, dan baru dapat Oscar di nominasi ke-4 lewat film Butterfield 8. Piala Oscar kedua diraihnya lewat Who’s Afraid of Virginia Woolf? (1967), satu dari 12 filmnya bersama aktor Richard Burton.
Taylor pertama bertemu Burton di film Cleopatra (1963) yang disebut sebagai film paling mahal di masa itu dan juga disebut sebagai film romantis paling akbar.
Sepanjang hidup, Taylor menikah 8 kali dengan tujuh pria berbeda yakni: Conrad Hilton Jr., Michael Wilding, Mike Todd, Eddie Fisher, John Warner, Larry Fortensky dan dua kali dengan Richard Burton. Pernikahan terakhirnya, dengan Fortensky, berakhir 1996 lalu. Kekasih terakhirnya adalah Jason Winters, 49 tahun.
Sepanjang hidupnya yang panjang, Elizabeth Taylor membuktikan diri sebagai “ikon” sesungguhnya. Apakah yang menentukan seseorang jadi ikon?
Elizabeth Taylor pertama jadi cover majalah Life tahun 1947. Totalnya, Elizabeth muncul 14 kali di sampul Life, paling banyak dibanding siapa pun.
Kata ikon tak bisa dipakai sembarangan. Seorang seleb, aktror, atau aktris yang tengah terkenal, paling hot saat ini, kemampuan artistiknya mempuni atau gaya fesyennya jadi omongan tak otomatis membuatnya layak disebuit ikon. Seorang ikon haruslah seseorang yang “tak terbantahkan lagi memiliki pengagum setia sepanjang hayat.”
Elizabeth Taylor layak disebut ikon. Sepanjang hayat, ia membuktikan diri telah jadi aktris Hollywood terbesar (sudah tenar sejak usia 14 tahun) yang pernah ada. Kualitas aktingnya juga dibuktikan dengan 2 piala Oscar di tangan. Kemudian, hidupnya juga kerap jadi bahan berita lewat berbagai kisah cinta dan perkawinannya yang sampai 8 kali—dua kali dengan Richard Burton. Selain itu, kepeduliannya pada lingkungan sosial juga dibuktikan dengan aktivitasnya kampanye peduli AIDS sejak 1980-an saat seleb Hollywood lain belum terpikir melakukannya.
Semua itu membuktikan kalau Taylor sosok yang lengkap: aktris, selebritis, sekaligus aktivis.
Berikut perjalanan hidup Elizabeth Taylor dalam rekaman foto yang disalin dari situs majalahLife dan Time.
Keluarga Ibunda Taylor, seorang aktris panggung asal Amerika yang memilih pensiun dan tinggal di London ketika menikah. Elizabeth lahir di ibu kota Ingris itu pada 1932, 3 tahun setelah kakaknya, Howard. Ini fotonya bersama sang kakak ketika masih kecil. | |
Bintang Cilik Keluarga Taylor pindah ke Los Angeles saat awal Perang Dunia II. Ayah Elizabeth membuka galeri seni yang banyak dikunjungi orang Hollywood. Butuh waktu tak lama kecantikan putrinya, Elizabeth, menarik perhatian komunitas Hollywood. Di usia 9 tahun, Elizabeth pertama main film produksi Universal, There’s One Born Every Minute. | |
National Velvet Perannya di Lassie kemudian membawanya pada film yang membuat terkenal, National Velvet (1944). Umurnya baru 14 tahun ketika itu. | |
Aktris! Sebagai Maggie di Cat on a Hot Tin Roof, Taylor mengejutkan kritikus film dengan perannya yang dewasa dan membawanya mendapat nominasi Oscar kedua. | |
An Oscar at Last! Elizabeth muncul sebagai sampul muka majalah Life edisi 28 April 1961 saat memenangkan piala Oscar untukButterfield 8. Dia menang lagi Oscar lewat Who’s Afraid of Virginia Wolf? | |
Superstar! Untuk perannya sebagai ratu Mesir kuno Cleopatra, Elizabeth dibayar AS$ 1 juta, hal ini membuatnya digelari aktris dengan bayaran termahal saat itu. | |
Richard Burton Di Cleopatra, Elizabeth bertemu Richard Burton, aktor asal Welsh, Inggris penuh karisma. Mereka kemudian menikah sampai dua kali dan dikenang sebagai salah satu pasangan Hollywood paling romantis sepanjang masa. | |
Foto Pertanda Skandal Di awal 1958, pada sebuah acara di Las Vegas, Eddie Fisher datang bersama istrinya Debbie Reynolds, sahabat Elizabeth. Namun, dari foto ini, kelihatan Fisher lebih tertarik pada Elizabeth. Setelah suami Elizabeth, Michael Todd tewas akibat kecelakaan, Fisher meninggalkan Reynolds demi Elizabeth. | |
Liz Taylor Sang Aktivis Setelah kematian sahabatnya, Rock Hudson, Elizabeth melibatkan diri secara aktif dalam kampanye AIDS. Dia ikut mendirikan American Foundation for AIDS Research dan membangun LSM-nya sendiri, Elizabeth Taylor AIDS Foundation. Pada 1986, Elizabeth bersaksi di depan Kongres Amerika menggugat pemerintah peduli untuk mengobati penyakit itu. | |
Teman Sejati Pada 1993, Elizabeth mendukung sahabatnya Michael Jackson saat menerima penghargaan American Music Awards. Saat pemakaman Michael tahun 2009 lalu, Elizabeth yang sudah sakit-sakitan menyempatkan datang. Itu momen besar terakhir yang dihadirinya. |
Beberapa Fotonya yang lain adalah :
Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/03/elizabeth-taylor-in-memoriam.html#ixzz1HiEqhzIK
Social Links: