Pesawat listrik sukses melakukan penerbangan yang pertama kali dan memenangi CAFE Green Flight Challenge yang diadakan NASA. Elektra One yang dikembangkan Calin Gologan itu diuji pertama kali oleh pilot Jon Karkow.
Pesawat ini terbang tanpa menggunakan bensin karena 100 persen menggunakan tenaga listrik, dan baru-baru ini pesawat tersebut telah dicoba di Jerman. Untuk pertama kalinya , Elektra One melayang selama 30 menit. Pesawat dengan awak tunggal itu terbang setinggi 500 meter di udara. Penerbangan itu sangat sunyi karena peran dari motor listrik yang hanya menghabiskan setengah baterai 6 kWh.
Menurut PC-Aero, performa tinggi dari baterai yang dapat diisi ulang itu memberikan ketahanan pesawat untuk terbang lebih dari tiga jam, jarak lebih dari 400 km, dengan kecepatan 160 km per jam. Berat bersih dari pesawat listrik ini sebesar 100 kg dengan berat maksimum yang dapat ditampung sebesar 300 kg.
Minggu berikutnya, Elektra One akan mendapatkan baling-baling dengan variabel baru dan roda landas yang dapat ditarik. Tambahan peralatan ini akan memberikan performa yang lebih baik untuk pesawat listrik ini.
Pesawat hemat energi ini diharapkan akan komersil dengan harga kurang dari 100.000 euro atau sekitar Rp 12 miliar.
Pesawat Elektra One yang diciptakan oleh PC-Aero ikut berkompetisi dan memenangi CAFE Green Flight Challenge yang diadakan NASA. Pertandingan ini bertujuan menciptakan sebuah pesawat terbang yang mampu terbang sejauh 200 mil kurang dari dua jam, menggunakan energi yang setara dengan kurang dari satu galon bensin per penumpang.
Social Links: