Alami kekerasan dari aparat, generasi muda di Malaysia unjuk rasa lewat jejaring sosial.
Belum dua hari setelah gerakan Bersih, demonstrasi gerakan oposisi atas rezim di Malaysia digelar, lebih dari 125 ribu pengguna Facebook telah meminta perdana menteri Najib Tun Razak untuk mundur.
Alasannya, ia dituduh bertanggungjawab atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian pada para demonstran, Sabtu, 9 Juli 2011 lalu.
Saat laporan ini dibuat, sudah 128.874 pengguna Facebook bergabung dalam gerakan “100,000 People Request Najib Tun Razak Resignation” yang baru digelar Sabtu, kemarin. Meski sudah melampaui target 100 ribu pengguna, para pendukung gerakan ini meminta pendiri gerakan untuk meningkatkan target pendukung hingga menjadi 1 juta orang.
Pendukung lain menyarankan bahwa pesan-pesan yang disampaikan di sana dikirimkan langsung pada Perdana Menteri.
Selain mengutarakan dukungan atas gerakan pemunduran diri Tun Razak di Facebook, banyak pula demonstran yang memposting foto-foto suasana demonstrasi itu di Twitter dan Facebook. Disebutkan, mereka telah menjadi korban kekerasan polisi, termasuk di penampungan di rumah sakit, di mana para demonstran mencari perlindungan.
“Cukup melihat pada kerumunan demonstran, kita bisa mengetahui bahwa mereka adalah para ‘pemula’ atau pemuda dari generasi Facebook yang ingin hidup aman,” kata Ibrahim Suffian, Director of Merdeka Center, sebuah lembaga survei independen.
Dikutip dari Edmonton Journal, 11 Juli 2011, Ibrahim menyebutkan, ini merupakan masalah besar bagi Najib karena akan mendorong segmen non politik seperti generasi muda, semakin menjauh darinya.
Seperti diketahui, Najib mulai memegang kekuasaan di negeri itu sejak tahun 2009, mewarisi koalisi yang mulai terpecah. Ia sendiri berjanji untuk melakukan restrukturisasi di pemerintahan dan ekonomi serta memperkenalkan strategi politik baru untuk mempersatukan perbedaan ras di Malaysia. (eh)• VIVAnews
Social Links: